Day 2: Fakta Tentang Saya

Haloo! hari ke dua tantangan #30DaysBloggingChallenge!

Tulisan sebelumnya dalam topik #30DaysBloggingChallenge tentang, mengapa blog ini bernama optimis bisa dibaca di sini.

Kebanyakan fakta yang ditulis kali ini hanya diketahui sedikit orang. Ya, namanya kehidupan personal memang tidak semuanya terpublikasikan.

Dan, apa urgensinya memberikan informasi yang “kurang” nilai manfaatnya? 😂

Tapi, baiklah. Here we go!

Lahir pada tanggal 21 Dzulqo’dah 1411
Biar tersamarkan umurnya ya 🤣. Anak ketiga yang lahir di penghujung penghabisan musim hujan menuju ke musim kemarau.
Nama hanya terdiri dari satu suku kata
Terus terang ini menjadi sedikit masalah di dokumen-dokumen resmi. Apalagi sekarang hampir semua form registrasi selalu mewajibkan minimal dua suku kata di kolom nama. Seringnya saya mengisi kolom ke dua pengulangan nama. Atau jika form-nya berbahasa inggris terpaksa ditulis: “no last name” 🥲
Memiliki dua tanggal lahir
Entah karena kesalahan atau mungkin kesengajaan (?). Tanggal lahir saya di semua dokumen resmi berbeda dengan tanggal lahir di ijazah TK. Padahal ijazah TK yang benar. Semua ini dimulai dari laporan catur wulan pertama di SD kelas 1 yang salah tanggal, berlanjut ke ijazah SD, SMP, SMK, dan seterusnya. 🥲
Dipanggil “umbel ijo” ketika SD
Pak Fatchurrozi yang memulai panggilan ini. 😂 Pas beliau yang panggil saya tenang-tenang sadja. Ketika teman sekolah satu dua mulai ikut-ikutan panggil pakai istilah ini, saya sakit hati. 😡
Umbel ijo = warna ingus ketika pilek yang kehijau-hijauan. 😬
Memiliki empat saudara kandung dan dua saudara tiri
Bapak membawa satu anak, pun demikian juga ibu dari pernikahan sebelumnya. Dari pernikahan bapak dan ibu terlahir empat anak. Kakak laki-laki dan perempuan. Ada saya, anak ketiga. Lalu ada satu lagi adik perempuan.
Lulus cumlaude saat kuliah S1 & S2
Keren? Biasa sadja. 😗 Apa yang harus dibanggakan jika teman sekelas selama S1 bisa dihitung jari. Bukan persaingan namanya, kami adalah -er- lebih tepat disebut mahasiswa privat. 😂 Tapi, tetap bersyukur tentu saja.

Saya masih sangat percaya, pendidikan menjadi faktor penting bagi siapapun untuk meraih penghidupan yang lebih baik dan sejahtera.

S2 cumlaude, menurut saya: lagi-lagi faktor beruntung saja. Quick Tips jika kamu masih kuliah: tidak perlu lebih pintar, cukup pastikan bahwa orang lain tidak lebih pintar saja dari anda. 🤣

Terima kasih kepada Rektor Unimus (S1) dan UNDIP (S2) yang berkenan menggeserkan tali toga saya pas wisuda. ❤️
Pernah kerja di Head Quarter OPPO Indonesia
Selepas lulus S1 tahun 2014, saya langsung merantau ke Jakarta. Dua-tiga bulan di kantor pertama, saya dapat tawaran untuk masuk kantor ini.
Namanya rezeki. Tawaran ini justru datang dari jalur komunitas.
Mas Akbar namanya, ketemu di event Indosat Community, jadi wasilah jalan rezeki.
Suka pakai topi & jam tangan
Suka pakai jam tangan sejak SMK. Masalahnya adalah, jam tangan sering hilang atau lupa ditaruh dimana. Saat ini memelihara lima jam tangan: dua jam tangan rada pintar, dua jam tangan digital, satu jam tangan analog. 😂

Suka pakai topi karena malas bawa sisir apalagi sisiran. Topi adalah koentji dan solusinya! Saat ini memelihara satu topi Eiger yang dibeli murah saat ada promo di marketplace ijo.
Suka kucing
Segala jenis kucing. Saat masih SD dulu pernah punya kucing dikasih nama Digimon (kalau tidak salah). Saat di Semarang pernah pelihata kucing bernama Ken Arok, tampangnya sangar tapi manja, kucing kampung yang jadi raja di wilayahnya sendiri.

Di Majalengka, ngasuh dua majikan: Milo & Molen. Dua-duanya dibawa ke Bandung saat istri lanjut studi. Milo ilang karena dapat orang tua asuh yang lebih kaya 😂. Molen masih setia sampai hari ini, tiap malam dan pagi datang ke depan rumah minta jatah makan.
Kenal Photoshop & Blogging sejak SMK
Banyak karya alay yang dibuat dalam periode ini. Nanti kalau sudah ketemu beberapa, akan saya cantumkan di bawah.
Awal-awal blogging zaman SMK dulu harus ke warnet yang ada di Cepu (beda Kecamatan). Dari dua hobi inilah, pondasi perekonomian dan kebutuhan hidup keluarga saya hari ini dipenuhi.
Email pertama dipakai sampai hari ini
Masih ingat email pertama yang kamu buat? Email pertama yang saya buat dulu, adalah nama majalah/buletin OSIS mingguan yang isinya random. Nama Majalah dan emailnya sama: mutiara pena. Majalahnya sudah bubar, emailnya masih.
Sekolah tidak pernah bayar
Bukan karena berprestasi. Lebih dominan karena miskins. 😂 SD kalau tidak salah dapat BOS, atau apalah namanya. SMP juga dapat keringanan biaya sekolah. SD dan SMP alhamdulillah, bisa jadi lulusan terbaik (juara 1). SMK juga gratis karena: jawabannya ada di poin 13.
Tinggal di panti asuhan
Lulus SMP, saya hampir diputuskan oleh takdir untuk mengikuti suratan nasib sebagaimana teman saya sebaya yang gagal lanjut: merantau ke Jakarta. Beruntungnya (lagi-lagi) ada orang baik (Pak Yuswanto), yang menawarkan saya untuk dibawa ke panti asuhan dengan benefit utama: sekolah gratis.

Kesempatan yang harus diambil. Kapan lagi kan? Dari sini, masuk ke poin 14!
NUhammadiyah!
Saya yakin bahwa semua orang di kawasan pantai utara jawa pada awalnya terlahir sebagai NU (Nahdlatul Ulama), sampai kemudian memilih untuk aktif jadi lainnya. 😂 Saya lahir dan tumbuh di lingkungan Nahdliyin, Yasinan, Tahlilan, Manaqib-an, Muslimatan, Shubuhnya pakai Qunut, Tarawih 23 rakaat, dll adalah hal yang menjadi aktivitas warga di desa saya tinggal.

Ketika tinggal di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah, saya baru saja memulai babak baru, mengubah sudut pandang saya dalam melihat keragaman dan perbedaan. Jadi, saya saat ini adalah warga NU yang aktif di Muhammadiyah. Jadilah, NUhammadiyah. 😂
Suka menulis
Berawal dari ngeblog, memaksakan diri menulis. Lalu ikut beberapa kali penulisan antologi. Buku pertama, terbit ketika masih SMK. Kualitas tulisannya tentu mengharukan, bahkan untuk editor majalah gurem sekalipun. 😆

Biarpun begitu, jalan takdir rupanya telah memupuk bakatnya. Biarpun tidak menjadi penulis buku, setidaknya aktivitas saya hari ini selalu berkaitan dengan copywriting, untuk jualan produk-produk digital tentu saja. 😂
Pernah maling kayu
Funfact-nya saya benar-benar maling kayu sebatas for fun. Lha masih SMP, mau cari duit juga kekuatannya tidak memungkinkan untuk mengambil kayu yang besar dan bagus kan?

Dulu, menyebrangi sungai Bengawan Solo, potong kayu jati di hutan milik negoro (negara). Lalu kembali ke rumah. Kayunya kecil, bahkan untuk dipakai kayu bakar juga kurang kualitasnya.
Trauma darah
Pas SD pernah kepala bocor karena tragedi di depan kelas. Pingsan dan sekujur badan dipenuhi darah yang keluar dari dahi. Bekas lukanya macam Harry Potter kena kutuk Voldemort. 🤣

Terakhir “ketemu” darah beberapa minggu lalu saat anak pertama sunat. Berusaha sebisa mungkin tidak melihat langsung darahnya, biarpun jumlahnya sedikit tetep ngilu & ngeri. 🥲
Yatim sejak kelas 2 SMP
Bapak meninggal di awal bulan syawal, lebaran tahun 2005. Sosok ibu kemudian mengasuh empat anak. Jadi single parent, menghidupi dan berjuang tanpa pernah sekalipun terpikir untuk menikah lagi. Kesempatan itu ada, tapi kami adalah harta beliau yang berharga. ❤️
One Piece 🔥
Sudah mengetahui anime dan manga One Piece sejak lama. Benar-benar jadi “nakama” sejak kerja di Jakarta. Kebetulan ketemu partner rada gendeng yang turut meracuni untuk terus mengikuti.

Sampai hari ini, masih berusaha menambah koleksi kaosnya, komiknya, databooknya. Kalau ada film yang special movie, juga gasskeun! 🤣
Dua kali berturut-turut menang dokter kecil
Dengan tim tentu saja, kan lombanya kelompok.

Salah satu lomba bergengsi ketika masih duduk di bangku SD. Selama dua tahun berturut-turut menang di level kecamatan dan menjadi wakil untuk bertarung di tingkat Kabupaten. Biarpun selama di level Kabupaten tidak pernah menang. Minimal ada pengalaman lah ya. 😂
Nomaden!
Sejak menikah tahun 2017, saya terus berpindah-pindah. Semarang, Bandung, Majalengka, sekarang Bandung lagi.

Belum punya rumah sendiri, masih setia jadi kontraktor. Beberapa tahun sekali, evaluasi kelayakan kontrakan apakah mau dilanjut apa mau cari petualangan yang lain.
Potterhead
Baca bukunya berkal-kali, nonton filmnya berkali-kali dan tidak pernah bosan. Mantra favorit saya: Arresto Momentum dan Sectumsempra. Saya selalu berandai jika stasiun Bandung memiliki peron 9 3/4 yang tembus ke kereta tujuan Hogwartz 🤣
Makanan (Kuliner) Favorit
Saya bisa seminggu penuh sarapan sego pecel bungkus daun jati dan tidak bosan. Makan siang rica belut dan tidak bosan. Makan malam lele goreng sambal kacang dan tidak bosan. Baru-baru ini istri menemukan resep baru iga bakar yang rasanya sudah level restoran hotel. 😗

Kalau ke Semarang, sarapan soto ayam di dekat RS Roemani. Di Jogja harus disempatkan makan Gulai Kepala Ikan Bang Jo di sebelah kantor PP Muhammadiyah Jl. KHA Dahlan, Mercon Mas Toni di samping Bank BRI.

Kalau di Bandung, ada Soto Madura Jl. Cikutra (depan SMK Pasundan 4 Bandung). Bebek Ngrangasan di Jl. Tubagus Ismail. 😆
6 Tahun Kerja Dari Mana Saja
OPPO menjadi kantor terakhir saya bekerja “normal”. Demi idealisme yang entah apa waktu itu, saya memilih resign satu bulan setelah dapat THR. 🤣 Tahun 2016 sampai saat tulisan ini ditulis, saya kerja dari mana saja (WFA). Beberapa keahlian yang saya kombinasikan dalam rangka menjemput rezeki: Adobe Illustrator, WordPress, SEO, Digital Marketing & Copywriting.

Nge-blog menjadi sarana refreshing agar tidak burnout dengan kerjaan.

—-